Wisata Taman Ghanjaran merupakan salah satu Tanah Kas Desa yang dikelola oleh sub Unit Wisata BUMDesa ketapanrame, lokasi ini terletak di Dusun Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Pembangunan Taman Wisata Ghanjaran ini direncanakan tahun 2015 dan terealisasi pada tahun 2018 akhir melalui bantuan keuangan kabupaten. Dulu sebelum dibangun Taman Wisata seperti saat ini, lokasi tersebut adalah lahan pertanian yang di kelola oleh warga setempat, hasil panen yang terus mengalami penurunan membuat pengelolaan lahan ini menjadi terhenti sehingga memunculkan beberapa ide yang dituangkan dalam musyawarah desa untuk merubah lokasi ini menjadi Destinasi Wisata.
Pada tahun 2019 Taman Ghanjaran hanya mampu menyerap tenaga kerja dan pelaku usaha sebanyak 107 kepala keluarga, dikarenakan hanya terdapat taman bunga dan pujasera. Hal ini menimbulkan polemik di masyarakat, banyak yang ingin turut berpartisipasi akan tetapi terkendala dengan lahan yang sangat terbatas. Pada pertengahan tahun 2020, Kepala Desa Ketapanrame berinovasi untuk membangun investasi Kelompok Usaha Bersama Wahana Permainan.
Melalui musyawarah desa investasi masyarakat terkumpul dana sebesar Rp. 3.800.000.000 ( Tiga milyar delapan ratus juta rupiah ) dari 432 Kepala keluarga dengan ketentuan 1 ( satu ) kepala keluarga hanya boleh menginvestasikan maksimal sebesar Rp. 10.000.000 ( Sepuluh juta rupiah ) dari dana tersebut di buatlah Sarana Wahana Permainan diantaranya, Komedi Putar, Cinema 9D, bioskop VR, Tagada, Carousel, Skybike dan bangunan yang menjadi lokasi wahana permainan. Pembukaan yang direncanakan bulan Juli 2020 terpaksa ditunda dikarenakan pandemi yang melanda tanah air, pengelola hanya melaksanakan pembukaan dengan acara yang sangat sederhana. Namun hal itu tidak mengecilkan tekad pihak pengelola, melalui protokol kesehatan yang sangat ketat, aturan yang mewajibkan bagi pengunjung untuk memakai masker dan selalu mencuci tangan serta menjaga jarak membuat Taman Wisata ini bisa bertahan di masa pandemi tanpa melakukan PHK karyawan, Tahun 2020 Unit Wisata ini mampu menyerap pelaku usaha sebanyak 870 Kepala Keluarga
0 komentar: